Jumat, 05 Juli 2013

Kimia Lingkungan

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN
PENCEMARAN AKIBAT RADIASI NUKLIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kimia Lingkungan

Disusun Oleh :
Puji Rahayu                           NIM. 24030110110027
Rizqi Nabilatul Lailiya A      NIM. 24030110110036
Indah Ilmiyatul Mufida        NIM. 24030110120012
          Juwita Kesumaningrum        NIM. J2C 006 032
                      Chalida Zulfatia                      NIM. J2C 008 009
          Ngadiyono                                NIM. J2C 008 044
          Ricki Mara Sandy                   NIM. J2C 008 056

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang banyak dibicarakan oleh masyarakat luas di seluruh dunia. Pencemaran adalah suatu masalah yang perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat mencegah dan meminimalkan akibat buruk yang terjadi. Pencemaran yang saat ini menjadi pusat perhatian dunia internasional adalah pencemaran akibat radiasi nuklir. Bahaya radiasi nuklir memang tidak main-main. Bahaya radiasi ini dapat mengancam kehidupan jangka pendek ataupun jangka panjang. Akibatnya dapat memicu pada sejumlah gangguan kesehatan seperti rambut rontok, matinya sel saraf, kejang, dan kematian mendadak, serta gangguan pernafasan. Bahkan, efek sesaat radiasi dapat memicu kanker tiroid, juga perkembangan sel-sel kanker lain.
            Radiasi pada dasarnya adalah cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contoh adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari, radiasi selalu diasosiasikan sebagai radioaktif sumber radiasi pengion. Radiasi terjadi akibat adanya zat radioaktif yaitu zat yang mengandung inti tak stabil, sehingga reaksi nuklir mampu membebaskan kalor yang sangat besar lebih dari reaksi kimia biasa.
Kita telah mengetahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa seperti reaksi pembakaran dan penggaraman, hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti). Oleh karena itu, perlu adanya studi khusus secara serius untuk memahami sifat radioaktif dan bahayanya agar tubuh kita selalu terjaga dari pengaruh radiasi akibat reaksi nuklir yang terjadi.
1.2   Tujuan
Mampu mengenal dan mengetahui bahaya radiasi yang ditimbulkan, mengetahui manfaat-manfaat dari radiasi radioaktif, dan mengetahui bagaimana menanggulangi bahaya radioaktif.
1.3  Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang radioaktif dalam berbagai bidang kehidupan serta mampu mengenal dan mengetahui bahaya radiasi yang ditimbulkan.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pencemaran
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
2.2  Macam-Macam Pencemaran
Pencemaran lingkungan oleh kegiatan rumah tangga dan perorangan
a.   Kegiatan perorangan
Merokok                perokok pasif
Ø  Gas CO (mengandung Cd, Ni, dan logam lain tergantung kondisi tanah tempat tumbuhnya tanaman tembakau.
Ø  Ni dan Cd diduga penyebab kanker paru-paru.               
Ø  Gas CO bereaksi dengan Hb darah dapat menimbulkan keracunan         darah.
Ø   Tar dan nikotin merusak jaringan paru paru.
b.   Kegiatan rumah tangga
Sampah rumah tangga berasal dari semua keperluan dapur dan bahan bahan untuk membungkus dan dikelompokan menjadi 2 :
                  1). Sampah organik
Mudah terurai bila ditimbun, contoh : tumbuh-tumbuhan dan      hewan
 2). Sampah anorganik
Sulit terurai bila ditimbun, contoh:
                              Gelas               ± 1 juta tahun
                              Plastik             ± 240 tahun
                              Logam             ± 100 tahun
                              Aluminium      ± 500 tahun
                              Timah              ± 100 tahun


Pencemaran lingkungan oleh kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian :  pembukaan lahan, penanaman, pemakaian pupuk dan pestisida, kegiatan waktu panen, pasca panen.
a.       Pembukaan lahan
         pembukaan lahan secara besar-besaran dengan alat berat (menimbulkan kebisingan)
         Keterlambatan menanam : menimbulkan erosi pada musim hujan dan menyebabkan gangguan kehidupan perairan dan terjadi sedimentasi
b.    Kegiatan pertanian
·          pemupukan berlebihan : menimbulkan eutrofikasi
·         Pemakaian pestisida berlebihan : buah & sayuran terkontaminasi.
c.   Kegiatan panen pencemaran akibat sisa panen
Jerami (media jamur merang dan bahan baku kertas)  sisa sayuran dan buah yang busuk (makanan ternak dan kompos)
d.   Kegiatan pasca panen
Pencemaran akibat proses pengolahan hasil panen: sekam (penggilingan padi)  kulit buah dan biji (industri pengalengan buah).

      Pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri
a.        Pencemaran air
·         Parameter fisik: bau rasa, suhu,   DHL, partikel padat terlarut,
       kekeruhan
·         Parameter kimia: pH, DO, COD, BOD, logam berat, NO3, Cl
·         Parameter biologi: angka kuman,  E. Coli
b.      Pencemaran udara
Limbah gas: SO2, NOx, CO, aldehid, metan, asap, jelaga, dll

      Pencemaran oleh kegiatan transportasi
a.   Pencemaran oleh suara/kebisingan
·         Merupakan gangguan bagi kegiatan yang butuh ketenangan
·         Secara fisiologis kebisingan menyebabkan gangguan pendengaran, menaikan denyut jantung dan tekanan darah dan emosi     
b.   Pencemaran oleh gas buang  kendaraan
·         Gas buang: CO, SO2, NOX, Pb, CHO
·         Dampak pada kesehatan   manusia: mata pedih, iritasi hidung, gangguan pada paru-paru
c.         Dampak pada tanaman yang ada di dekat jalan raya: kandungan logam tinggi.

2.3  Masalah Lingkungan Global
Krisis ekologi merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut suatu masalah menyangkut gangguan ekosistem. Masalah lingkungan global saat ini ditandai oleh pencemaran yang terjadi hampir di seluruh dunia.
Krisis ekologi terkait dengan masalah lingkungan global:
2.3.1.         Perubahan tingkat pertumbuhan penduduk dunia
Perubahan tingkat pertumbuhan penduduk seiring dengan perkembangan ekonomi. Jika penduduk              bertambah maka eksplorasi sumber daya meningkat. Pada akhir abad ke 20, penduduk bumi sudah bertambah lebih dari tiga kali lipat, dan gross world product  menjadi sekitar 20 kali. Konsumsi minyak bumi menjadi lebih dari 10 kali lipat, dan penggunaan energi lebih dari 15 kali penggunaan awal abad ini. Hal ini berdampak pada lingkungan hidup (ABC environment).



2.3.2.   Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Limbah Bahan Berbahaya Beracun yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia, misalnya pestisida dan sampah radioaktif. Amerika serikat negara penghasil limbah B3 yang terbesar di dunia yaitu 264 juta ton setiap tahunnya. Limbah tersebut terdiri dari residu yang mengandung logam berat dan senyawa organik, misalnya  DDT yang dipakai untuk melindungi tanaman dan tumbuhan dari serangan hama. Pencemaran lingkungan yang terjadi lebih diperparah lagi dengan pemakaian DDT di USA dan Kanada sangat berlebihan, sehingga membunuh burung dan ikan tidak hanya di USA bahkan sampai Amerika Selatan (Nebel, 1991). Amerika serikat butuh biaya 20-100 milyar dollar untuk membersihkan 200-10.000 tempat pembuangan limbah. Pencemaran lingkungan yang menjadi ciri masalah lingkungan di negara industri kini telah memasuki negara berkembang, hal ini disebabkan karena:
a.       Pertumbuhan yang sangat pesat  sekali di awal abad 20 sejalan dengan perkembangan ekonomi telah menimbulkan dampak lingkungan.
b.      Adanya gerakan ekologi dangkal, negara maju mengekspor pencemaran ke negara berkembang. Negara maju dengan dalih mengekspor teknologi canggih ke negara berkembang, membangun industri  yang menghasilkan limbah B3, antara lain CO, O3 dan SO2, yang menjadikan kawasan industri sebagai sumber pencemar.

2.3.3.   Pergeseran alokasi pemakaian sumber daya dan penyebaran pencemaran dari negara industri ke negara berkembang. Berdirinya gerakan ekologi dangkal (shallow ecology movement) tahun 1980-an yang berpedoman:
a.    Pencemaran harus dikurangi dan  atau disingkirkan
b.   Pemakaian sumber daya harus  dihemat demi kepentingan negara negara industri yaitu dengan cara:
·         Negara industri mengekspor teknologi ke negara berkembang dengan membangun industri yang menghasilkan limbah berbahaya.
·         Negara industri mengeksport pestisida yang sudah tidak boleh dipakai di negaranya seperti insektisida organochlorin (ddt, aldrin, dieldrin, heptachlor, endrin), insektisida organofosfat (diazinon, malathion).
    
Menyebarnya dampak lokal menjadi global
a.   Meledaknya Reaktor Pusat Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl 29 April 1986, radiasi terdeteksi di Swedia, Denmark dan negara Eropa lainnya, baru 12 jam kemudian pengumuman TV Moskow menyikapi musibah ini.
         Penyebab meledaknya reaktor Chernobyl adalah kelalaian manusia (human error)
         Pada saat pengujian kerja turbin-turbin pabrik, dalam latihan menghadapi keadaan darurat (emergency), terlalu banyak sistem pengaman dimatikan. Hal ini menyebabkan aliran air pendingin menurun dengan cepat dan 200 ton uranium menjadi panas sampai 2800 derajat celcius, yang kemudian menimbulkan ledakan dahsyat.
         Pada saat itu, 1700 ton graphite pijar membumbung ke udara, uranium fuel meleleh sambil melepaskan isotop-isotop dan jika ditinjau dari toksikologi radioaktivitas sangat tinggi tingkat racunnya
         Isotop tersebut terdorong ke atas oleh panas dan disirkulasikan ke seluruh penjuru.
Akibat bencana Chernobyl:
·         Korban meninggal kurang lebih 2000 orang, penduduk sekitar terancam radiasi, sehingga terancam kanker  dan bayi cacat.
·         Lahan pertanian seluas 150 km  terkontaminasi, tidak mungkin    di gunakan selama puluhan  tahun, kecuali jika topsoil dihilangkan.
·         Penduduk sekitar area pabrik  terkena radiasi 20-100 rem, sehingga terancam kanker dan melahirkan bayi cacat.
·         Angin saat itu bertiup ke arah barat laut wilayah pertanian dan peternakan, sehingga tanaman dan hewan hewan ternak di ukrania rusak.
b. Tragedi Bhopal India
Pabrik insektisida karbaril di Bophal bocor, mengeluarkan methyl isocyanate / mic (3 Desember 1984). Tengah malam memasuki dini hari awan kabut (smog) methyl isocyanate menutupi bumi setinggi 35 m. Pengobatan korban diragukan dan tidak memadai, sampai tahun 1985 tidak ada penyembuhan, dan penderita yang terkontaminasi mic meningkat (Miller, 1985). Ribuan hewan mati dan membusuk di jalan jalan. Menyebabkan 2500 orang meninggal, 200.000 orang sakit dan 17.000 orang menderita sakit paru paru permanen.
Penyebab bencana Bhopal :
·         Kepadatan penduduk di India, yang menyebabkan tempat tinggal terdesak ke buffer zone di sekitar pabrik. Disamping itu menyadari perlunya penggunaan pestisida untuk peningkatan produksi pangan, pabrik pestisida didirikan.
·         Union carbide  menimbun methyl isocyanate  dalam jumlah besar, sistem pendingin dan tanki pengontrol tidak bekerja, tidak mempunyai emergency plan, dan sangat dekat dengan pemukiman.
·         Tanggal 2 Desember 1984 menjelang tengah malam 450-900 liter air dipompakan ke tangki  methyl isocyanate untuk membuat insektisida sevin. Suhu dan tekanan dalam tanki meningkat serta  mengakibatkan tanki meledak dengan melepaskan 22.500 kg bahan berbahaya dan beracun  (B3) ke udara.
2.4  Radiasi
Dalam fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi.

2.5  Sumber Radiasi
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
         Sumber radiasi alam
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :
§  Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon-14, Helium-3, Natrium-22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.
§  Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, Deret Actinium (U-235, Pb-207) dan Deret Thorium (Th-232, Pb-208). Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.

§  Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

         Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemukannya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).
Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reaktor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron. Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukkan pada bahan target.

2.6  Zat Radioaktif
      Zat radioaktif yang pertama ditemukan adalah uranium. Pada tahun 1898, Marie Curie bersama-sama dengan suaminya Pierre Curie menemukan dua unsur lain dari batuan uranium yang jauh lebih aktif dari uranium. Kedua unsur itu mereka namakan masing-masing polonium (berdasarkan nama Polonia, negara asal dari Marie Curie), dan radium (berasal dari kata Latin radiare yang berarti bersinar).
      Ternyata, banyak unsur yang secara alami bersifat radioaktif. Semua isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radioisotop, sedangkan isotop yang tidak radioaktif disebut isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi, disamping radioisotop alami juga ada radioisotop buatan.

2.7  Sinar-Sinar Radioaktif
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang berrnuatan positif dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta. Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.
a. Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara sinar-sinar radioaktif. Di udara hanya dapat menembus beberapa sentimeter  saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium.       
b. Sinar beta (β)
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi 0-1e. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit.
c. Sinar gamma ( γ )
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi 00γ. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.
2.8  Satuan Radiasi
Berbagai satuan digunakan untuk menyatakan intensitas atau jumlah radiasi bergantung pada jenis yang diukur.
§  Curie(Ci) dan Becquerel (Bq)
Curie dan Becquerel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan dinyatakan dalam Bq. Satu Bq sama dengan satu disintegrasi per sekon.
1Bq = 1 dps
dps = disintegrasi per sekon
Satuan lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang setara dari 1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps.
1Ci = 3,7.1010 dps = 3,7.1010 Bq
§  Gray (gy) dan Rad (Rd)
Gray dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11 radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan Gray (Gy). Satu Gray adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
1 Gy = 1 J/kg
Satu rad adalah absorbsi 10-3 joule energi/gram jaringan.
1 Rd = 10-3 J/g
Hubungan grey dengan fad
1 Gy = 100 rd

§  REM
Daya perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis tetapi juga pada jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh, lebih berbahaya daripada sinar beta dengan dosis dan intensitas yang sama. Rem adalah satuan dosis setelah memperhitungkan pengaruh radiasi pada makhluk hidup (REM adalah singkatan dari Radiation Equivalent for Man).


2.8  Nuklir
 Kita telah mengetahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi pembakaran dan penggaraman), hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).
Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dahsyat, lebih besar dan reaksi kimia biasa.  Dewasa ini, reaksi nuklir telah banyak digunakan untuk tujuan damai (bukan tujuan militer) baik sebagai sumber radiasi maupun sebagai sumber tenaga dan pemanfaatannya dalam bidang kesehatan.







BAB III
PEMBAHASAN

Energi sangat berperan aktif  dalam kehidupan manusia, karena dengan energi manusia bisa berkembang dan beraktivitas dengan baik, untuk itu dalam era globalisasi  ini sedikit demi sedikit energi yang ada dibumi akan habis, untuk itu perlu adanya sumber energi baru yang akan bertahan lama yang akan dapat membantu kehidupan manusia diera mendatang, di dunia sumber energi itu sangat melimpah bisa kita jumpai setiap hari, namun semua energi itu terbatas, sumber energi yang ada saat ini yang telah diciptakan oleh yang bisa dimanfaatkan oleh manusia diantaranya adalah
1.      Energi Hidrolistrik
2.      Energi Angin
3.      Energi Gelombang
4.      Energi Biomass
5.      Energi Matahari
6.      Energi Kayu bakar
7.      Energi Batubara
8.      Energi Panas bumi
9.      Energi dari bahan radioaktif
Bahasan kali ini adalah energi yang ke sembilan yaitu energi dari bahan radioaktif, bahan radioaktif atau zat radioaktif adalah zat yang mengandung inti tidak stabil, zat radioaktif dapat diartikan sebagai alat yang mempunyai kemampuan untuk memancar dengan spontan. Energi ini dapat diperoleh dari peluruhan zat radioaktif, yang termasuk zat radioaktif adalah Uranium 235 dan Thorium di dalam lapisan bumi, karbon dan radon di udara serta tritium dan deuterium yang ada didalam air, zat radioaktif adalah zat yang paling berbahaya dari zat lain, hal ini dikarenakan zat radioaktif dapat meluruh dan menimbulkan reaksi ionisasi di dalam tubuh manusia.
Peluruhan radioaktif adalah peristiwa hilangnya energi dari inti atom yang tidak stabil dengan memancarkan radiasi dan partikel-partikel pengion dan disebut juga reaksi atom atau reaksi pengion, yang termasuk reaksi pengion adalah sinar X, sinar gamma dan sinar kosmik. Dari peluruhan zat radioaktif inilah yang akan dapat menciptakan suatu energi baru yang akan bertahan lama jika digunakan, hal ini bisa kita sebut dengan pembentukan nuklir. Nuklir adalah suatu zat yang bisa melepaskan oksigen dari udara atau zat yang dapat memecah partikel benda lainnya, reaksi nuklir ini melibatkan inti atom, yang meliputi reaksi fisi ( pembentukan inti atom) dan reaksi fusi (pemecahan inti atom).
Jika zat radioaktif tersebut ditangani dengan cara yang benar maka tidak akan terjadi bencana radiasi nuklir seperti yang terjadi beberapa bulan lalu di Fukushima Jepang, radiasi ini sangat berbahaya sekali karena zat radioaktif itu dapat mengeluarkan radiasi nuklir terus menerus dengan waktu yang sangat lama, uranium 235 mempunyai waktu paruh selama 700 tahun dan mengeluarkan energi sebesar 202,5 MeV, artinya besaran radiasi yang dipancarkan oleh uranium akan berkurang separuhnya setiap 700 juta tahun dst. sampai radiasi yang dipancarkan uranium ini habis dimakan waktu.
Jika radiasi nuklir ini berinteraksi dengan tubuh manusia dan terjadi proses ionisasi, maka bagian tubuh yang terkena radiasi akan menimbulkan efek biologis yang dapat membunuh jaringan sel-sel yang berada dalam tubuh seperti
1.      Pusing-pusing
2.      Nafsu makan berkurang atau hilang
3.      Terjadi diare
4.      Badan panas atau demam
5.      Berat badan turun
6.       Kanker darah atau leukemia
7.      Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8.      Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya berkurang
Selain berakibat fatal pada tubuh manusia radiasi ini juga berakibat buruk bagi lingkungan sekitar seperti tumbuhan dan hewan yang terdapat di daerah paparan radiasi tersebut, dalam tumbuhan akan terjadi proses mutasi gen yang dapat merusak tanaman tersebut sehingga jika tanaman tersebut dimakan oleh hewan atau manusia maka akan masuk ketubuh manusia dan hewan.
Namun tidak semua radiasi itu berbahaya, ada juga radiasi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, bagi bidang kesehatan, industri, pengawetan, geothermal, sumber daya air, peternakan, pertanian dan energi.
Jika bahaya radiasi itu berbahaya atau telah keluar dari reactor nuklir, meskipun lama kelamaan zat tersebut akan menipis dengan sendiri harus perlu diwaspadai mengingat efek yang ditimbulkan juga sangat berbahaya, penanggulangan radiasi ini bisa dilakukan dengan cara mengatur waktu radiasi, mengatur jarak radiasi, dan memasang perisai antara sumber radiasi dengan tubuh. secara nonteknis, untuk menanggulangi bahaya radiasi dapat dengan mengontrol dan mengawasi pemaparan yang dapat menimbulkan bahaya radiasi dan dibuat peraturan undang-undang republic indonesia nomor 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran mengatur tentang pembangunan, pengangkutan, penyimpanan, penyediaan, penggunaan tenaga nuklir dan keselamatan kerja terhadap radiasi.





BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Penggunaan zat radioaktif yang sangat luas dewasa ini dapat menimbulkan berbagai sensasi dalam kehidupan.
2. Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor ganas.
3. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
5.2 Saran
1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai satu fenomena yang menakutkan.
2. Penggunaan radioaktif dan radioisotop hendaknya dibarengi pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
3. Penerapan dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan efek-efek yang akan ditimbulkan.
4. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.




DAFTAR PUSTAKA

Akhadi, M. 1997, Pengantar Teknologi Nuklir, Rineka Cipta, Jakata
Hendriyanto, H. Keselamatan Reactor Riset Baru Dan Yang Telah Ada Dalam Kaitan Dengan Peristiwa Eksternal, Dokumen IAEA Safety Report Series, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Batan
Nur, M. 2007, Reactor Nuklir, Dari Riset Hingga Bom Atom, Situs Surat Kabar Pikiran Rakyat
Rohadi, A. 2004, Mengelas Molekul Menggunakan Radiasi Nuklir, Kompas 21 April 2004




Tidak ada komentar:

Posting Komentar