MAKALAH KIMIA
LINGKUNGAN
PENCEMARAN AKIBAT
RADIASI NUKLIR
Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Kimia Lingkungan
Disusun Oleh :
Puji Rahayu NIM. 24030110110027
Rizqi Nabilatul Lailiya A NIM. 24030110110036
Indah Ilmiyatul Mufida NIM. 24030110120012
Juwita Kesumaningrum NIM. J2C 006 032
Chalida Zulfatia NIM.
J2C 008 009
Ngadiyono NIM.
J2C 008 044
Ricki
Mara Sandy NIM. J2C 008 056
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
pencemaran merupakan suatu masalah yang banyak dibicarakan oleh masyarakat luas
di seluruh dunia. Pencemaran adalah suatu masalah yang perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat mencegah dan meminimalkan
akibat buruk yang terjadi. Pencemaran yang saat ini menjadi pusat perhatian
dunia internasional adalah pencemaran akibat radiasi nuklir. Bahaya radiasi
nuklir memang tidak main-main. Bahaya radiasi ini dapat mengancam kehidupan
jangka pendek ataupun jangka panjang. Akibatnya dapat memicu pada sejumlah
gangguan kesehatan seperti rambut rontok, matinya sel saraf, kejang, dan
kematian mendadak, serta gangguan pernafasan. Bahkan, efek sesaat radiasi dapat
memicu kanker tiroid, juga perkembangan sel-sel kanker lain.
Radiasi
pada dasarnya adalah cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya
tanpa membutuhkan medium. Beberapa
contoh adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang
radio. Selain radiasi energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi,
kohesi, dan konveksi.
Dalam istilah sehari-hari, radiasi selalu diasosiasikan sebagai radioaktif
sumber radiasi pengion. Radiasi terjadi akibat adanya zat radioaktif yaitu zat
yang mengandung inti tak stabil, sehingga reaksi nuklir mampu membebaskan kalor
yang sangat besar lebih dari reaksi kimia biasa.
Kita telah
mengetahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang beredar
mengitarinya. Reaksi kimia biasa seperti reaksi pembakaran dan penggaraman,
hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada kulit
terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang menyangkut perubahan
pada inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti).
Oleh karena itu, perlu adanya studi khusus secara serius untuk memahami sifat
radioaktif dan bahayanya agar tubuh kita selalu terjaga dari pengaruh radiasi
akibat reaksi nuklir yang terjadi.
1.2
Tujuan
Mampu mengenal dan
mengetahui bahaya radiasi yang ditimbulkan, mengetahui manfaat-manfaat dari
radiasi radioaktif, dan mengetahui bagaimana menanggulangi bahaya radioaktif.
1.3
Perumusan
Masalah
Dari
uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan bagaimana
menerapkan pengetahuan tentang radioaktif dalam berbagai bidang kehidupan serta
mampu mengenal dan mengetahui bahaya radiasi yang ditimbulkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran
Pencemaran
adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja
dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah
industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
2.2
Macam-Macam Pencemaran
Pencemaran lingkungan oleh kegiatan rumah tangga dan perorangan
a. Kegiatan perorangan
Ø
Gas CO (mengandung Cd, Ni,
dan logam lain tergantung kondisi tanah tempat tumbuhnya tanaman tembakau.
Ø
Ni dan Cd diduga penyebab
kanker paru-paru.
Ø
Gas CO bereaksi dengan Hb
darah dapat menimbulkan keracunan darah.
Ø Tar dan nikotin merusak jaringan paru
paru.
b. Kegiatan rumah tangga
Sampah rumah tangga berasal dari
semua keperluan dapur dan bahan bahan untuk membungkus dan dikelompokan menjadi
2 :
1). Sampah organik
Mudah terurai bila ditimbun,
contoh : tumbuh-tumbuhan dan hewan
2). Sampah anorganik
Sulit terurai bila ditimbun,
contoh:
Gelas ± 1 juta tahun
Plastik ±
240 tahun
Logam ± 100 tahun
Aluminium ± 500 tahun
Timah ±
100 tahun
Pencemaran lingkungan oleh kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian : pembukaan lahan, penanaman, pemakaian pupuk dan pestisida, kegiatan waktu panen, pasca
panen.
a.
Pembukaan
lahan
•
pembukaan
lahan secara besar-besaran dengan alat berat (menimbulkan kebisingan)
•
Keterlambatan
menanam : menimbulkan erosi pada musim hujan dan menyebabkan gangguan kehidupan
perairan dan terjadi sedimentasi
b. Kegiatan pertanian
·
pemupukan berlebihan : menimbulkan eutrofikasi
·
Pemakaian pestisida berlebihan : buah & sayuran terkontaminasi.
c. Kegiatan panen pencemaran akibat sisa panen
Jerami (media jamur merang dan
bahan baku kertas) sisa sayuran dan buah yang busuk (makanan ternak dan kompos)
d. Kegiatan pasca panen
Pencemaran akibat proses
pengolahan hasil panen: sekam (penggilingan padi) kulit buah dan biji (industri pengalengan
buah).
Pencemaran
lingkungan akibat kegiatan industri
a.
Pencemaran air
·
Parameter
fisik: bau rasa, suhu, DHL, partikel
padat terlarut,
kekeruhan
·
Parameter kimia: pH, DO,
COD, BOD, logam berat, NO3, Cl
·
Parameter
biologi: angka kuman, E. Coli
b.
Pencemaran udara
Limbah gas: SO2, NOx,
CO, aldehid, metan, asap, jelaga, dll
Pencemaran oleh kegiatan transportasi
a. Pencemaran oleh suara/kebisingan
·
Merupakan gangguan bagi
kegiatan yang butuh ketenangan
·
Secara
fisiologis kebisingan menyebabkan gangguan pendengaran, menaikan denyut jantung
dan tekanan darah dan emosi
b. Pencemaran oleh gas buang kendaraan
·
Gas buang: CO, SO2,
NOX, Pb, CHO
·
Dampak pada
kesehatan manusia: mata pedih, iritasi
hidung, gangguan pada paru-paru
c.
Dampak pada
tanaman yang ada di dekat jalan raya: kandungan logam tinggi.
2.3 Masalah
Lingkungan Global
Krisis ekologi merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut suatu masalah menyangkut
gangguan ekosistem. Masalah lingkungan global saat ini ditandai oleh pencemaran
yang terjadi hampir di seluruh dunia.
Krisis ekologi terkait dengan masalah lingkungan global:
2.3.1. Perubahan tingkat
pertumbuhan penduduk dunia
Perubahan
tingkat pertumbuhan penduduk seiring dengan perkembangan ekonomi. Jika
penduduk bertambah maka eksplorasi sumber daya meningkat. Pada
akhir abad ke 20, penduduk bumi sudah bertambah lebih dari tiga kali lipat, dan
gross world product menjadi
sekitar 20 kali. Konsumsi minyak bumi menjadi lebih dari 10 kali lipat, dan
penggunaan energi lebih dari 15 kali penggunaan awal abad ini. Hal ini
berdampak pada lingkungan hidup (ABC environment).
2.3.2. Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Limbah Bahan
Berbahaya Beracun yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia,
misalnya pestisida dan sampah radioaktif. Amerika serikat negara penghasil
limbah B3 yang terbesar di dunia yaitu 264 juta ton setiap tahunnya. Limbah
tersebut terdiri dari residu yang mengandung logam berat dan senyawa organik,
misalnya DDT yang dipakai untuk
melindungi tanaman dan tumbuhan dari serangan hama. Pencemaran lingkungan yang
terjadi lebih diperparah lagi dengan pemakaian DDT di USA dan Kanada sangat
berlebihan, sehingga membunuh burung dan ikan tidak hanya di USA bahkan sampai Amerika
Selatan (Nebel, 1991). Amerika serikat butuh biaya 20-100 milyar dollar untuk
membersihkan 200-10.000 tempat pembuangan limbah. Pencemaran lingkungan yang
menjadi ciri masalah lingkungan di negara industri kini telah memasuki negara
berkembang, hal ini disebabkan karena:
a.
Pertumbuhan
yang sangat pesat sekali di awal abad 20
sejalan dengan perkembangan ekonomi telah menimbulkan dampak lingkungan.
b.
Adanya
gerakan ekologi dangkal, negara maju mengekspor pencemaran ke negara berkembang. Negara maju dengan dalih mengekspor teknologi canggih ke negara
berkembang, membangun industri yang
menghasilkan limbah B3, antara lain CO, O3 dan SO2, yang
menjadikan kawasan industri sebagai sumber pencemar.
2.3.3. Pergeseran
alokasi pemakaian sumber daya dan penyebaran pencemaran dari negara industri ke
negara berkembang. Berdirinya gerakan ekologi
dangkal (shallow ecology movement) tahun 1980-an yang berpedoman:
a.
Pencemaran
harus dikurangi dan atau disingkirkan
b.
Pemakaian
sumber daya harus dihemat demi
kepentingan negara negara industri yaitu
dengan cara:
·
Negara
industri mengekspor teknologi ke negara berkembang dengan membangun industri
yang menghasilkan limbah berbahaya.
·
Negara
industri mengeksport pestisida yang sudah tidak boleh dipakai di negaranya
seperti insektisida organochlorin (ddt, aldrin, dieldrin, heptachlor, endrin),
insektisida organofosfat (diazinon, malathion).
Menyebarnya dampak lokal menjadi global
a. Meledaknya Reaktor Pusat Listrik Tenaga
Nuklir Chernobyl 29 April 1986, radiasi terdeteksi di Swedia, Denmark dan negara Eropa lainnya, baru 12
jam kemudian pengumuman TV Moskow menyikapi musibah ini.
•
Penyebab meledaknya reaktor
Chernobyl adalah kelalaian manusia (human error)
•
Pada saat pengujian kerja
turbin-turbin pabrik, dalam latihan menghadapi keadaan darurat (emergency),
terlalu banyak sistem pengaman dimatikan. Hal ini menyebabkan aliran air
pendingin menurun dengan cepat dan 200 ton uranium menjadi panas sampai 2800
derajat celcius, yang kemudian menimbulkan ledakan dahsyat.
•
Pada saat itu, 1700 ton
graphite pijar membumbung ke udara, uranium fuel meleleh sambil
melepaskan isotop-isotop dan jika ditinjau
dari toksikologi radioaktivitas sangat tinggi tingkat racunnya
•
Isotop
tersebut terdorong ke atas oleh panas dan disirkulasikan ke seluruh penjuru.
Akibat bencana Chernobyl:
·
Korban meninggal kurang lebih
2000 orang, penduduk sekitar terancam radiasi, sehingga terancam kanker dan bayi cacat.
·
Lahan
pertanian seluas 150 km terkontaminasi,
tidak mungkin di gunakan selama
puluhan tahun, kecuali jika topsoil dihilangkan.
·
Penduduk
sekitar area pabrik terkena radiasi
20-100 rem, sehingga terancam kanker dan melahirkan bayi cacat.
·
Angin saat
itu bertiup ke arah barat laut wilayah pertanian dan peternakan, sehingga
tanaman dan hewan hewan ternak di ukrania rusak.
b. Tragedi
Bhopal India
Pabrik insektisida karbaril di
Bophal bocor, mengeluarkan methyl isocyanate / mic (3 Desember 1984).
Tengah malam memasuki dini hari awan kabut (smog)
methyl isocyanate menutupi bumi setinggi 35 m. Pengobatan korban
diragukan dan tidak memadai, sampai tahun 1985 tidak ada penyembuhan, dan
penderita yang terkontaminasi mic meningkat (Miller, 1985). Ribuan hewan mati dan membusuk di jalan jalan. Menyebabkan 2500 orang
meninggal, 200.000 orang sakit dan 17.000 orang menderita sakit paru paru
permanen.
Penyebab bencana Bhopal :
·
Kepadatan penduduk di
India, yang menyebabkan tempat tinggal terdesak ke buffer zone di
sekitar pabrik. Disamping itu menyadari perlunya penggunaan pestisida untuk
peningkatan produksi pangan, pabrik pestisida didirikan.
·
Union carbide menimbun methyl isocyanate dalam jumlah besar, sistem pendingin dan
tanki pengontrol tidak bekerja, tidak mempunyai emergency plan, dan sangat dekat dengan pemukiman.
·
Tanggal 2 Desember 1984
menjelang tengah malam 450-900 liter air dipompakan ke tangki methyl isocyanate untuk membuat insektisida sevin. Suhu dan tekanan dalam tanki meningkat serta mengakibatkan tanki meledak dengan
melepaskan 22.500 kg bahan berbahaya dan beracun
(B3) ke udara.
2.4 Radiasi
Dalam
fisika, radiasi mendeskripsikan
setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan
akhirnya diserap oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi
(misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif),
tetapi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang
radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),
radiasi akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat
radiasi adalah bahwa energi memancarkan (yaitu, bergerak ke luar dalam garis
lurus ke segala arah) dari suatu sumber. geometri ini secara alami mengarah
pada sistem pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk semua jenis
radiasi.
2.5 Sumber Radiasi
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua
yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan
sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
•
Sumber radiasi alam
Radiasi yang dipancarkan
oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi
ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima
oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang
tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi
latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber
utama yaitu :
§ Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari
angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi
ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi
dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti
Carbon-14, Helium-3, Natrium-22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi
radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik
ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin
besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang
juga tergantung pada letak geografisnya.
§ Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara
natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini
dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak
terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret
uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, Deret
Actinium (U-235, Pb-207) dan Deret Thorium (Th-232, Pb-208). Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon
(R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga
bisa menyebar kemana-mana. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi
teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada
konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang
memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan
Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
§ Sumber radiasi internal yang berasal dari
dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam
tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima
dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain
seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
•
Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah
diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemukannya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat
ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat
radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).
Radioaktif dapat dibuat
oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif
dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reaktor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron. Sumber pembangkit radiasi yang
lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator. Proses terbentuknya
sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang dapat
menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika
berkas elektron ditumbukkan pada bahan target.
2.6 Zat Radioaktif
Zat radioaktif yang
pertama ditemukan adalah uranium. Pada tahun 1898, Marie Curie bersama-sama
dengan suaminya Pierre Curie menemukan dua unsur lain dari batuan uranium yang
jauh lebih aktif dari uranium. Kedua unsur itu mereka namakan masing-masing
polonium (berdasarkan nama Polonia, negara asal dari Marie Curie), dan radium
(berasal dari kata Latin radiare yang berarti bersinar).
Ternyata, banyak unsur
yang secara alami bersifat radioaktif. Semua isotop yang bernomor atom diatas
83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau kurang mempunyai
isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat
radioaktif disebut isotop radioaktif atau radioisotop, sedangkan isotop yang
tidak radioaktif disebut isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga
dibuat dari isotop stabil. Jadi, disamping radioisotop alami juga ada
radioisotop buatan.
2.7
Sinar-Sinar Radioaktif
Pada tahun 1903, Ernest
Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat
dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang berrnuatan positif
dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta.
Selanjutnya Paul U.Viillard menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak
bermuatan dan diberi nama sinar gamma.
a. Sinar alfa ( α )
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif.
Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma.
Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif.
Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan
cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah
diantara sinar-sinar radioaktif. Di udara hanya dapat menembus beberapa
sentimeter saja dan tidak dapat menembus
kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa
segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang
dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami
ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi
atom helium.
b. Sinar beta (β)
Sinar beta merupakan radiasi
partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal
dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena
sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan
notasi 0-1e.
Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari
sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik
dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit.
c. Sinar gamma ( γ )
Sinar gamma adalah radiasi
elektromagnetik berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar
gamma dinyatakan dengan notasi 00γ. Sinar gamma mempunyai daya
tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang
memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar
elektromagnetik.
2.8 Satuan
Radiasi
Berbagai
satuan digunakan untuk menyatakan intensitas atau jumlah radiasi bergantung
pada jenis yang diukur.
§ Curie(Ci) dan Becquerel
(Bq)
Curie dan
Becquerel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah
disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan
dinyatakan dalam Bq. Satu Bq sama dengan satu disintegrasi per sekon.
1Bq = 1 dps
dps = disintegrasi per
sekon
Satuan lain yang juga biasa
digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang setara dari 1 gram garam
radium, yaitu 3,7.1010 dps.
1Ci = 3,7.1010 dps =
3,7.1010 Bq
§ Gray (gy) dan Rad
(Rd)
Gray dan
Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah
(dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11
radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan Gray
(Gy). Satu Gray adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
1 Gy = 1 J/kg
Satu rad adalah absorbsi
10-3 joule energi/gram jaringan.
1 Rd = 10-3 J/g
Hubungan grey dengan fad
1 Gy = 100 rd
§ REM
Daya
perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis tetapi
juga pada jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh, lebih berbahaya
daripada sinar beta dengan dosis dan intensitas yang sama. Rem adalah satuan
dosis setelah memperhitungkan pengaruh radiasi pada makhluk hidup (REM adalah singkatan dari Radiation Equivalent for Man).
2.8 Nuklir
Kita telah mengetahui bahwa atom terdiri atas inti atom dan
elektron-elektron yang beredar mengitarinya. Reaksi kimia biasa (seperti reaksi
pembakaran dan penggaraman), hanya menyangkut perubahan pada kulit atom,
terutama elektron pada kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi
yang menyangkut perubahan pada inti disebut reaksi inti atau reaksi
nuklir (nukleus=inti).
Reaksi nuklir ada yang
terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada
inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini
disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi
pada inti yang stabil maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai
perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai
pembebasan kalor yang sangat dahsyat, lebih besar dan reaksi kimia biasa. Dewasa ini, reaksi nuklir telah banyak
digunakan untuk tujuan damai (bukan tujuan militer) baik sebagai sumber radiasi
maupun sebagai sumber tenaga dan pemanfaatannya dalam bidang kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN
Energi sangat berperan aktif dalam kehidupan manusia, karena dengan energi
manusia bisa berkembang dan beraktivitas dengan baik, untuk itu dalam era
globalisasi ini sedikit demi sedikit
energi yang ada dibumi akan habis, untuk itu perlu adanya sumber energi baru
yang akan bertahan lama yang akan dapat membantu kehidupan manusia diera mendatang,
di dunia sumber energi itu sangat melimpah bisa kita jumpai setiap hari, namun
semua energi itu terbatas, sumber energi yang ada saat ini yang telah
diciptakan oleh yang bisa dimanfaatkan oleh manusia diantaranya adalah
1.
Energi
Hidrolistrik
2.
Energi Angin
3.
Energi Gelombang
4.
Energi Biomass
5.
Energi Matahari
6.
Energi Kayu
bakar
7.
Energi Batubara
8.
Energi Panas
bumi
9.
Energi dari
bahan radioaktif
Bahasan kali ini adalah energi yang ke sembilan yaitu energi dari bahan
radioaktif, bahan radioaktif atau zat radioaktif adalah zat yang mengandung
inti tidak stabil, zat radioaktif dapat diartikan sebagai alat yang mempunyai
kemampuan untuk memancar dengan spontan. Energi ini dapat diperoleh dari
peluruhan zat radioaktif, yang termasuk zat radioaktif adalah Uranium 235 dan Thorium
di
dalam lapisan bumi, karbon dan radon di udara serta
tritium dan deuterium yang ada didalam air, zat radioaktif adalah zat yang
paling berbahaya dari zat lain, hal ini dikarenakan zat radioaktif dapat
meluruh dan menimbulkan reaksi ionisasi di dalam tubuh manusia.
Peluruhan radioaktif adalah peristiwa hilangnya energi dari inti atom
yang tidak stabil dengan memancarkan radiasi dan partikel-partikel pengion dan
disebut juga reaksi atom atau reaksi pengion, yang termasuk reaksi pengion
adalah sinar X, sinar gamma dan sinar kosmik. Dari peluruhan zat radioaktif inilah
yang akan dapat menciptakan suatu energi baru yang akan bertahan lama jika
digunakan, hal ini bisa kita sebut dengan pembentukan nuklir. Nuklir adalah suatu zat yang bisa melepaskan oksigen
dari udara atau zat yang dapat memecah partikel benda lainnya, reaksi nuklir
ini melibatkan inti atom, yang meliputi reaksi fisi ( pembentukan inti atom) dan
reaksi fusi (pemecahan inti atom).
Jika zat radioaktif tersebut ditangani dengan cara yang benar maka tidak
akan terjadi bencana radiasi nuklir seperti yang terjadi beberapa bulan lalu di
Fukushima Jepang, radiasi ini sangat berbahaya sekali karena zat radioaktif itu
dapat mengeluarkan radiasi nuklir terus menerus dengan waktu yang sangat lama,
uranium 235 mempunyai waktu paruh selama 700 tahun dan mengeluarkan energi
sebesar 202,5 MeV, artinya besaran radiasi yang dipancarkan oleh uranium akan
berkurang separuhnya setiap 700 juta tahun dst. sampai radiasi yang dipancarkan
uranium ini habis dimakan waktu.
Jika radiasi nuklir ini berinteraksi dengan tubuh manusia dan terjadi
proses ionisasi, maka bagian tubuh yang terkena radiasi akan menimbulkan efek
biologis yang dapat membunuh jaringan sel-sel yang berada dalam tubuh seperti
1. Pusing-pusing
2. Nafsu
makan berkurang atau hilang
3. Terjadi
diare
4. Badan
panas atau demam
5. Berat
badan turun
6. Kanker darah atau leukemia
7. Meningkatnya
denyut jantung atau nadi
8. Daya
tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih
yang jumlahnya berkurang
Selain
berakibat fatal pada tubuh manusia radiasi ini juga berakibat buruk bagi
lingkungan sekitar seperti tumbuhan dan hewan yang terdapat di daerah paparan radiasi tersebut, dalam
tumbuhan akan terjadi proses mutasi gen yang dapat merusak tanaman tersebut
sehingga jika tanaman tersebut dimakan oleh hewan atau manusia maka akan masuk
ketubuh manusia dan hewan.
Namun tidak
semua radiasi itu berbahaya, ada juga radiasi yang bermanfaat bagi kelangsungan
hidup manusia, bagi bidang kesehatan, industri, pengawetan, geothermal, sumber
daya air, peternakan, pertanian dan energi.
Jika bahaya
radiasi itu berbahaya atau telah keluar dari reactor nuklir, meskipun lama
kelamaan zat tersebut akan menipis dengan sendiri harus perlu diwaspadai
mengingat efek yang ditimbulkan juga sangat berbahaya, penanggulangan radiasi
ini bisa dilakukan dengan cara mengatur waktu radiasi, mengatur jarak radiasi,
dan memasang perisai antara sumber radiasi dengan tubuh. secara nonteknis,
untuk menanggulangi bahaya radiasi dapat dengan mengontrol dan mengawasi
pemaparan yang dapat menimbulkan bahaya radiasi dan dibuat peraturan undang-undang
republic indonesia nomor 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran mengatur
tentang pembangunan, pengangkutan, penyimpanan, penyediaan, penggunaan tenaga
nuklir dan keselamatan kerja terhadap radiasi.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Penggunaan zat radioaktif yang sangat luas dewasa ini dapat
menimbulkan berbagai sensasi dalam kehidupan.
2. Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu
kedokteran yaitu untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang
penting antara lain tumor ganas.
3. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan
radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
5.2 Saran
1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak
ditafsirkan sebagai satu fenomena yang menakutkan.
2. Penggunaan radioaktif dan radioisotop hendaknya dibarengi
pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
3. Penerapan dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan
efek-efek yang akan ditimbulkan.
4. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk
kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadi, M. 1997, Pengantar Teknologi Nuklir, Rineka Cipta, Jakata
Hendriyanto, H. Keselamatan Reactor Riset Baru Dan Yang Telah Ada Dalam Kaitan Dengan
Peristiwa Eksternal, Dokumen IAEA Safety Report Series, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Batan
Nur, M. 2007, Reactor Nuklir, Dari Riset Hingga Bom Atom, Situs Surat Kabar Pikiran Rakyat
Rohadi, A. 2004, Mengelas Molekul Menggunakan Radiasi Nuklir, Kompas 21 April 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar