TUGAS MAKALAH
“SPEKTROFOTOMETRI UV-Visible”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analisis Instrument
Di susun oleh :
Kelompok 1
Khanang Eka Prasetia 24030110110064
Satria Putra 24030110110025
Afrianti Reza Kusuma 24030110120018
Wihda Wihdatul Hidayah 24030110110033
Pratiwi Puji Lestari 24030110120002
Ega Sharfina 24030110120049
Indah Ilmiyatul Mufida 24030110120012
Mei Viantikasari 24030110130055
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia Analisis Instrument yang berjudul ”Spektrofotometri UV-Visible” dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti. Penulis menyadari bahwa lancarnya makalah kimia analisis instrument dan penulisan laporan tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Gunawan M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pemisahan Kimia
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, 01 April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..... 2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 3
2.1 Pengertian Spektrofotometri UV-VIS………………………………………. 3
2.2 Prinsip Spektrofotometri UV-VIS………………………………………….. 5
2.3 Instrumen pada spektroskopi UV-Vis………………………………………. 8
2.4 Analisa Kualitatif Spektrofotometri UV-Vis……………………………….. 10
2.5 Cara kerja Spektrofotometri UV-Vis………………………………………... 11
2.6 Kelebihan Spektofotometri UV-Vis…………………………………………. 12
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………….. 13
KESIMPULAN…………………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik
analisis spektroskopi termasuk salah satu teknik analisis instrumental
disamping teknik kromatografi dan elektrokimia. Teknik tersebut memanfaatkan
fenomena interaksi materi dengan gelombang elektromagnetik seperti sinar-x,
ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah. Fenomena interaksi bersifat spesifik
baik absorpsi maupun emisi. Interaksi tersebut menghasilkan signal-signal yang
disadap sebagai alat analisis kualitatif dan kuantitatif. Spektroskopi UV/Vis telah menjadi salah satu
teknik spektroskopi absorpsi yang banyak dimanfaatkan karena relatif sederhana
dan praktis digunakan dalam berbagai jenis analisis misalnya : senyawa organik,
anorganik maupun dalam bidang mikrobiologi.
Kini terbukti peralatan spektrofotometer UV/Vis
mulai yang sederhana hingga yang canggih atau dilengkapi dengan sistem komputer
telah banyak dimiliki oleh berbagai laboratorium di Indonesia. Investasi besar
dalam peralatan-peralatan ini dirasakan amat penting dalam menunjang misi
laboratorium. Tetapi pemanfaatan /pengelolaannya amat bergantung pada kemampuan
personel. Kurangnya pemahaman teori dasar, spektrum aplikasi, kalibrasi dan
validasi metoda akan menyebabkan kurangnya common sense dan kepercayaan diri
untuk menerapkannya ke dalam berbagai macam masalah analisis kimia hingga mampu
mencapai data hasil yang akurat dan absah (valid).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud
dengan Spektrofotometri UV-Vis ?
1.2.2
Bagaimana
Prinsip dari Spektrofotometri UV-VIS ?
1.2.3
Apa saja Instrumen pada spektroskopi UV-Vis ?
1.2.4
Bagaimana Analisa Kualitatif pada Spektrofotometri UV-Vis ?
1.2.5
Bagaimana Cara kerja dari
Spektrofotometri UV-Vis ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui prinsip
dasar dan kerja spektrofotometri UV-Vis
1.3.2
Untuk mengetahui cara kerja
spektrofotometri UV-Vis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Spektrofotometri UV-VIS
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis
spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet
dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang
cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis
lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektrofotometri ini
merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah
sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun
untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai
sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling
banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.
Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri
ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi
dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya
dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah
(NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung
mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum
elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi
fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground
state ke eksited state.
Gambar Alat Spektrofotometri
UV- VIS
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter,
sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter
dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang
yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40
nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar
terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding
(Khopkar SM,1990).
Spektrofotometer
Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk pengukuran didaerah
ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri berdasarkan
pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah
sinar yang semonokromatis mungkin.
2.2 Prinsip
Spektrofotometri UV-VIS
Suatu sinar yang melewati larutan dengan ketebalan b cm
dan konsentrasi zat penyerap sinar c, maka akan mengalami sebuah pengurangan.
Jika sinar yang akan masuk dilambangkan Po, maka sebagai akibat
interaksi diantara cahaya dan partikel – partikel penyerap / pengabsorbsi
merupakan berkurangnya sinar dari Po ke P. Transmitansi larutan T
merupakan bagian dari cahaya yang diteruskan melalui larutan, sehingga :
T = P
Po
Pengurangan
kekuatan sinar oleh larutan pengabsorbsi
Transmitan (T) sering dinyatakan sebagai presentase (%
T). Absorbansi (A) dari suatu larutan dinyatakan sebagai persamaan :
A = - log T = log Po
P
Hubungan antara jumlah zat / cahaya yang diserap larutan
yang disebut absorban A dengan jumlah zat-zat c dengan persamaannya adalah :
A = a.b.c
Dimana, a adalah tetapan untuk semua jenis zat dan b
merupakan tebal / tinggi larutan yang dilalui oleh cahaya / sinar.
Dua
jenis larutan dari zat yang sama dengan absorbannya akan tampak secara visual
dengan kepekatan warna yang sama.
A1
= a.b1.c1 dan A2 = a.b2.c2
Apabila kepekaan sama maka A1 = A2
sehingga :
c2
= b1.c1
b2
Alat yang digunakan adalah spektrofotometer yang
dilengkapi dengan fotosel.
Prinsip pada metode ini didasarkan pada interaksi cahaya/sinar monokromatis dengan materi, yaitu pada saat sejumlah
cahaya/sinar monokromatis dilewatkan pada sebuah larutan, ada sebagian sinar
yang diserap,dihamburkan, dipantulkan dan
sebagian lagi diteruskan. Namun karena jumlah sinar yang di hamburkan dan
dipantulkan sangat kecil, maka dianggap tidak ada.Apabila radiasi atau
cahaya putih dilewatkan melalui larutan berwarna,maka radiasi dengan panjang
gelombang tertentu akan diserap (absorpsi) secara selektif dan radiasi lainnya
akan diteruskan (transmisi). Absorpsi maksimum dari larutan berwarna terjadi
pada daerah warna yang berlawanan, misalnya larutan warna merah akan menyerap
radiasi maksimum pada daerah warna hijau. Dengan perkataan lain warna yang diserap adalah warna komplementer dari warna
yang diamati. Jika ditinjau secara mikro, maka ketika cahaya
monokromatis melewati larutan sampel, elektron-elektron yang terdapat di dalam
sampel akan mendapatkan energi dari cahaya yang dilewatkan dan kemudian tereksitasi
ke orbital yang lebih tinggi. Besarnya perpindahan elektron sama dengan energi
radiasi yang berinteraksi dengan molekul. Eksitasi elektron ketingkat energi
yang lebih tinggi tergantung pada senyawa penyerapnya (kromofor penyerap).
Proses ini terjadi dalam
dua tahap,yaitu
Tahap 1 : M + hv -> M*
Tahap 2 : M* -> M +
Panas
Elektron-elektron
yang tereksitasi bervariasi, tergantung dari jenis orbitalnya,berikut adalah
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika elektron tereksitasi ketika mendapatkan energi dari cahaya yang masuk.
Tabel1. Transisi
elektron
Pada prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan
cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga
menimbulkan cahaya.Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan
menjalar secara lurus dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya
saling tagak lurus. Tenaga foton bila mempengaruhi senyawa kimia, maka akan
menimbulkan tanggapan (respon), sedangkan respon yang timbul untuk senyawa
organik ini hanya respon fisika atau Physical event. Tetapi bila sampai
menguraikan senyawa kimia maka dapat terjadi peruraian senyawa tersebut menjadi
molekul yang lebih kecil atau hanya menjadi radikal yang dinamakan peristiwa
kimia atau Chemical event.
Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan
berwarna. Sehingga sampel yang akan diidentifikasi harus diubah dalam senyawa
kompleks. Analisis unsur berasal dari jaringan tanaman, hewan, manusia harus
diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran asam (H2SO4+ HNO3
+ HClO4) pada suhu tinggi. Larutan sample diperoleh dilakukan
preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu
dengan lainya, misal analisis Pb dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu.
Sampel Pb direaksikan dengan amonium sitrat dan natriun fosfit, pH disesuaikan
dengan penambahan amonium hidroksida kemudian ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan
ekstraksi dengan dithizon.
2.3 Instrumen pada spektroskopi UV-Vis
Gambar 4. Gambar alat spektronik-20
Instrumen pada
spektroskopi UV-Vis terdiri dari lima komponen utama, yaitu :
- Sumber radiasi, merupakan sumber cahaya, untuk
spektroskopi UV-Vis digunakan lampu wolfram (tungsten). Lampu ini mirip
dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (λ) adalah 350
– 2200 nanometer (nm). Dibawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu
wolfram itu tidak memadai untuk spektrofotometer
dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling lazim adalah lampu
tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke375 atau
400 nm. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber
pada daerah ultraviolet (UV).
- Monokhromator, berfungsi untuk merubah sinar
polikromatis menjadi sinar monokromatris
sesuai yang dibutuhkan untuk pengukuran.
Ada
2 macam monokromator yaitu :
1) Prisma
2) Grating (kisi difraksi)
Keuntungan
menggunakan kisi difraksi :
- Dispersi sinar merata- Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi
yang sama
- Dapat digunakan dalam
seluruh jangkauan spectrum
Cahaya monokromatis ini
dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan
melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai.
- Wadah sampel, berfungsi untuk
menyimpan sampel. Wadah sampel umumnya disebut sel atau kuvet.Kuvet harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut :
-
Tidak berwarna sehingga dapat
mentransmisikan semua cahaya.
-
Permukaannya secara optis harus benar- benar
sejajar.
-
Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan
kimia.
-
Tidak boleh rapuh.
-
Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
- Detektor, berfungsi untuk merubah sinar menjadi energy
listrik yang sebanding dengan besaran
yang dapat diukur. Syarat-syarat sebuah detektor :
-
Kepekan yang tinggi Perbandingan isyarat
atau signal dengan bising tinggi
-
Respon konstan pada berbagai panjang
gelombang.
-
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
-
Signal listrik yang dihasilkan harus
sebanding dengan tenaga radiasi.
- Recorder, di dalam recorder signal tersebut direkam
sebagai spectrum yangberbentuk puncak-puncak. Spektrum absorpsi merupakan
plot antara absorbans sebagai ordinat
dan panjang gelombang sebagai absis.
Gambar
5. Skema alat pada spektrofotometer UV-Vis
2.4 Analisa Kualitatif Spektrofotometri
UV-Vis
dipakai untuk
data sekunder atau data pendukung.
1. Pemeriksaan kemurnian : dibandingkan
dengan standar.
2.
Identifikasi : pengukuran l maks dan
absorpsivitas molar.
3.
Elusidasi
struktur : informasi adanya gugus kromofor dan gugus fungsi melalui
profil spektrum
Analisa
kualitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis sangatlah terbatas, informasi
yang didapatkan belum bisa memastikan secara detail tentang gugus fungsi, atau zat aktif dari analit. Namun
masih bisa digunakan untuk uji kualitatif, dengan cara membandingkan serapan
diantara panjang gelombang tertentu dari analit dengan standar.
Gambar
6. kurva analisa kualitatif spektrofotometer
2.5
Cara kerja Spektrofotometri UV-Vis
2.5.1 Cara Kerja Alat Spektrofotometer
UV- Visible
1. Sinar dari sumber radiasi diteruskan
menuju monokromator
2. Cahaya dari monokromator diarahkan
terpisah melalui blangko dan sampel dengan sebuah cermin berotasi
3.
Kedua cahaya lalu bergantian berubah arah karena pemantulan dari cermin
yang berotasi secara kontinyu
4. Detektor menerima cahaya dari blangko
dan sampel secara bergantian secara berulang – ulang
5. Sinyal listrik dari detektor
diproses, diubah ke digital dan dibandingkan antara sampel dan blangko. Perhitungan
dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram
2.5.2
Langkah-langkah utama dalam analisa dengan
sinar UV/Vis
·
Pembentukan molekul yang dapat menyerap
sinar UV/Vis
·
Harus dilakukan jika senyawa yang
dianalisa tidak melakukan penyerapan didaerah UV/Vis
·
Senyawa harus diubah menjadi bentuk lain
yang dapat melakukan penyerapan pada daerah yang dimaksud. Misalnya mengubah
menjadi berwarna atau tidak berwarna.
·
Pemilihan panjang gelombang agar diperoleh
panjang gelombang maksimum.
·
Pembuatan kurva kalibrasi. Untuk keperluan
ini dibuat sejumlah larutan standar dengan berbagai konsentrasi.
·
Absorbans larutan standart ini diukur
kemudian dibuat grafik A versus C.
·
Pengukuran sampel dilakukan pada kondisi
yang sama seperti pada larutan standart.
2.6
Kelebihan Spektofotometri UV-Vis
Kelebihan
spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar
putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti
prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan
panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang
tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang
benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.
Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding
(Khopkar SM,1990). Selain itu pula, kelebihan dari
spektrofotometri adalah dapat digunakan pada larutan berwarna maupun
tidak berwarna.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan
untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Daftar Pustaka
Brady, James, 1984, “Kimia Universitas-Asas dan
Srtuktur”, Erlangga, Jakarta
Khopkar,
S.M, 1990, “Konsep Dasar Kimia Analitik”, UI Press, Jakarta
Underwood,
1966, “Analisa Kimia Kuantitatif”, Erlangga, Jakarta
Vogel, 1985,
“Buku Teks Analisis Organik Kualitatif Makro dan Semimikro”, Edisi kelima, P.T,
Kalman Media Pustaka, Jakarta
Playtech - Dr.MCD
BalasHapusPlaytech is a vendor of 논산 출장샵 gambling software and 태백 출장마사지 services and was founded in 2008. Based in Stockholm, the 나주 출장샵 company is headquartered in Stockholm, 포항 출장마사지 Sweden. Dr.Mcd 대구광역 출장샵 is a licensed