Kimia, mendengar kata itu mengingatkan pada bapak dan ibu guru di MA yang mengajar mata pelajaran kimia, sungguh sekarang kata itu sudah tidak asing lagi tuk didengar. dari mulai masuk MA pertama kali, saat itulah pengetahuan tentang kimia itu baru datang dan masuk ke pikiran dan masuk lewat sel-sel saraf pada otak, sungguh ketika mempelajari kimia apabila dirasakan seperti mempelajari sesuatu di dunia lain, karena pada saat itu kita belajar tentang atom, bisa disebut juga sebagai partikel yang sangat kecil yang sudah tidak bisa terbagi lagi, dan ternyata setelah diteliti lebih lanjut masih terdapat bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang bisa kita sebut sebagai proton yang bermuatan positif, neutron yang tidak bermuatan dan elektron yang bermuatan negativ, dalam mempelajari kimia itu sendiri sangat banyak sekali manfaat-manfaat yang bisa diperoleh mulai dari hal yang paling kecil sampai hal yang paling besar, kita lihat saja sabun misalnya sabun, obat-obatan, parfum adalah suatu benda yang dihasilkan dari reaksi antara unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan dengan struktur yg kompleks yang bisa bermanfaat bagi orang-orang yang menggunakannya.
Beranjak dari situ ketika sang guru memberikan mata pelajaran tersebut sungguh jika disadari dalam peristiwa-peristiwa, kejadian-kejadian, dan benda-benda yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang bisa dihasilkan dari interaksi-interaksi atau reaksi-reaksi antara satu bahan dengan bahan yang lain itu sangat hebat dan sangat sempurna prosesnya, kita bahkan tidak menyadari bahwa dibalik semua itu ada kuasa Allah SWT di dalamnya, Yang telah menciptakan hal-hal yang luar biasa tersebut. Dan tidak mungkin bisa dibuat oleh manusia. Manusia hanya bisa mempelajari, mengerti, menyimak, dan menyimpulkan segala macam yang terjadi dibumi.
Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan ilmu pengetahuan pun semakin maju dan semakin berkembang, begitu pun dengan ilmu kimia, sehingga semakin kedepan ilmu kimia semakin lebih menantang untuk dipelajari dan diaplikasikan kedunia nyata, dilihat dari sekarang ini hampir seluruh barang-barang yang ada disekeliling kita berasal dari bahan kimia.
Ketika masuk kejenjang yang lebih tinggi dari MA yaitu masuk ke dunia kampus ilmu kimia pun semakin besar daya tariknya, seperti ingin mempelajari hal tersebut sampai pada suatu titik kesetimbangan antara ilmu agama dan ilmu kimia, Karena disamping mempelajari ilmu dunia atau yang bersifat keduniaan pengetahuan tentang agama pun juga tidak kalah pentingnya, karena dengan didasari ilmu-ilmu agama tersebut kita menjadi manusia yang lebih mulia dibandingkan manusia yang lain dan menjadi manusia yang lebih bermoral dan lebih menyadari bahwa hidup tidak hanya untuk bersenang-senang hingga lupa dengan kewajiban-kewajiban yang harus dikerjakan dengan ilmu agama pun kita juga lebih mengetahui bahwa ada kehidupan lagi setelah kehidupan di dunia. Dari sudut pandang yang lain dalam suatu pembentukan karakter pasti ada pembinaan-pembinaan, peraturan-peraturan, kaidah-kaidah yang harus dilakukan dan di patuhi hukum-hukumnya. Demikian juga dengan suatu pembinaan yang ada dikampus atau lebih kusunya dalam Fakultas MIPA Universitas Diponegoro di sebut dengan PMB (Pengelolaan Mahasiswa Baru) dalam PMB tersebut hal-hal yang harus kita capai adalah suatu titik keseimbangan antara kekompakan, kebersamaan, dan kepemilikian, seperti halnya kimia suatu bahan yang apabila dipadukan atau direaksikan dengan bahan yang lain yang sifatnya, ciri-cirinya ataupun keadaannya mirip pasti akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan akan sangat kuat bila bergabung (tidak bisa dipisahkan dengan mudah).
Sejalan dengan berjalannya kuliah PMB pun masih tetap berjalan demi tercapainya suatu cita-cita (tujuan) yang akan membawa jurusan (khususnya kimia) menjadi semakin berwarna, penuh dengan aksi-aksi, ide-ide kreatif, memunyai pola pikir yang kritis, peka, dan mempunyai kepedulian yang tinggi yang bersifat positif dan membangun kedepan (generasi yang akan datang), sehingga pengaruhnya akan sangat banyak atau terasa jika semua pihak yang termasuk didalamnya bisa melakukan pembinaan-pembinaan tersebut dengan baik,
Dalam suatu pembinaan pasti ada yang membina maupun yang dibina, dalam pembinaan tersebut pun tidak semua bisa mengikuti pembinaan, hal ini bisa dikarenakan kebijakan-kebijakan orang tua yang tidak sejalan dengan pendapat dan kebijakan-kebijakan pembina, sehingga sering terjadi perlawanan dari kedua belah pihak, Yang pasti dari semua peraturan tersebut pasti ada suatu kelebihan dan manfaat-manfaat yang telah Allah rencanakan bagi kebaikan makhluk-Nya.